Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Minggu, 13 November 2011

komunikasi organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam era globalisasi saat ini banyak hal-hal yang baru yang sering kali kita jumpai baik itu secara langsung maupun tidak langsung hal ini sangatlah perlu jikalau kita memiliki kemampuan untuk berinteraksi antara individu satu dengan individu lainnya sebab setiap individu tidak akan pernah terlepas dari hubungan sosial dengan orang lain hal ini di karenakan agar setiap individu dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai mahluk sosial. Pada dasarnya setiap individu ingin selalu hidup berkelompok atau berorganisasi untuk memperlihatkan eksistensinya sebagai manusia atau sebagai mahluk sosial yang memiliki berbagai macam potensi-potensi. Didalam sebuah kelompok atau organisasi terdapat sebuah bentuk kepemimpinan yang merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan, di antara pemimpin dan bawahan sebaiknya memiliki hubungan timbal balik atau komunikasi dua arah (two-way-communications) hal ini membutuhkan kerja sama antara dua belah pihak untuk mewujudkan tujuan organisasi tanpa adanya discommunications. Tetapi hal ini justru sangat jarang terjadi dalam setiap organisasi dimana seorang pemimpin lebih mengutamakan kepentingan pribadinya ketimbang kepentingan kelompok sehingga tujuan daripada organisasi tidak tercapai sesuai dengan apa yang di inginkan hal ini terjadi karena tidak adanya hubungan komunikasi yang baik antara pemimpin dan bawahan sementara menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan suatu permasalahan antara lain :
1. Pengertian komunikasi dan organisasi
2. Bentuk-bentuk komunikasi dalam organisasi
3. Fungsi komunikasi dalam organisasi

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun penulisan ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi-komunikasi yang ada dalam sebuah organisasi.

1.4 Manfaat Penulisan

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis
 Manfaat teoritis
Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang komunikasi organisasi serta fungsi-fungsi komunikasi dalam organisasi
 Manfaat praktis
Sebagai bahan pegangan bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan komuikasi dalam sebuah organisasi.




BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori
“Menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya”
Menurut Webster New Collogiate Dictionary; komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). (Lasswell 1960).
Menurut Berelson dan Steiner, komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.
“Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama” (STONER).
Menurut James D. Mooney organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Chester I. Bernard organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.


2.2 Pembahasan
• Pengertian komunikasi organisasi merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
• Bentuk-bentuk komunikasi dalam organisasi.
Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi 3 bentuk:
 Komunikasi vertikal
 Komunikasi horisontal
 Komunikasi diagonal

 Komunikasi vertikal
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.
(a) Komunikasi ke atas artinya komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasiakan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah yang ada. Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluhan serta memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
(b) Komunikasi ke bawah artinya komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.

 Komunikasi Horisontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, adalah suatu bentuk komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan yang sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi horisontal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.

 Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.

• Fungsi komunikasi dalam organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah:
 Fungsi informatif
 Fungsi regulatif
 Fungsi persuasif
 Fungsi integratif

 Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan.

 Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
1. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
2. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya bawahan membutuhkan kepastian peraturan pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

 Fungsi Persuasif
Banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah sebab pekerjaan yang dilakukan secara suka rela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

 Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
1. Saluruan komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
2. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi, misalnya; selama masa istirahat kerja. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.